Pengertian Anime Lovers dan Wibi, serta perbedaan keduanya

Amine lovers merupakan sebuah aplikasi nonton anime atau kartun secara streaming. Dimana aplikasi tersebut menyediakan banyak sekali judul film dan genre yang berbeda-beda. Dengan begitu kalian dapat menonton semua genre yang ada dengan mudah. Adapun orang bertanya Apakah aplikasi anime lovers itu ilegal ? Amine lovers merupakan salah satu aplikasi nonton anime ilegal, yang bisa kalian manfaatkan. Hal ini dilantarkan Anime lovers di anggap aplikasi ilegal karena menawarkan yang dilindungi hak cipta. Alhasil di blokir atau di hapusnya Aplikasi ini dari Google Play, membuat pihak pengembang tidak bisa melakukan pembaruan. pengertian Wibu Wibu adalah istilah untuk orang-orang non-Jepang yang memiliki ketertarikan Secara berlebihan pada budaya Jepang. Jika kamu atau, temanmu hanya menyukai anime berarti kamu belum tergolong Wibu. Adapun ciri-ciri Wibu pada umumnya, Wibu menganggap semua kehidupan Jepang adalah hal yang keren. Bahkan mereka menganggap budaya Jepang lebih unggul dari manapun, termasuk budaya sendiri. Para Wibu biasanya mencoba untuk meniru gaya hidup orang Jepang. Orang yang pertama kali jadi wibu adalah Koizumi, banyak menulis buku tentang legenda dan kebudayaan Jepang sebagai bentuk rasa cintanya terhadap negara tersebut. Disinyalir Koizumi Yakumoto merupakan orang pertama yang berhasil mengganti status kewarganegaraannya di Jepang, sekaligus menjadi Wibu pertama di dunia. Nama Wibu adalah istilah yang di serap dari Waeboo. Artinya adalah orang non-Jepang yang terobsesi pada budaya negeri sakura, dan berlagak seolah orang lokal yang tinggal disana. Jadi Wibu itu bukan singkatan dari 'Watashi Ingin Bersamamu'. Jadi setelah membaca pengertian Anime lovers dan Wibu di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Perbedaan anime Lovers dan Wibu: Jika Aniem Lovers hanya menyukai Aniem saja, maka hal ini berbeda halnya dengan Wibu yang menyukai budaya Jepang secara keseluruhan, mulai dari budaya, makanan, anime, musik hingga kehidupan sosial yang dimiliki oleh masyarakat Jepang.

Komentar